CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, September 29, 2010

Persiapan Berkatekese

Usaha katekese mementingkan “proses” (bukan hasil yang langsung/”instan”). Dalam hal ini, proses katekese yang bertujuan mematangkan dan mendewasakan iman harus dilaksanakan secara sadar dan terencana dengan penuh tanggung jawab (tidak “improvisasi”). Maka dalam persiapan berkatekese hendaknya terdapat hal-hal berikut:

I. Gagasan Pokok
Merupakan gagasan utama yang mendasari proses dan yang akan diolah di dalam proses. Gagasan pokok dapat pula dikatakan sebagai intisari dari keseluruhan proses katekese. Sebuah gagasan pokok hendaknya memuat tiga aspek :
a. Antropologis
 Aspek manusiawi dari pokok yang dibahas dalam tema, yang ditampilkan dan disajikan dalam proses, dengan tujuan membuat tema sungguh riil, kongkrit dan aktual, serta tepat sasar menyentuh kebutuhan peserta katekese.
b. Biblis – Teologis
 Ulasan Kitab Suci dan/atau ajaran Gereja yang membantu peserta untuk menemukan nilai iman dalam kenyataan kongkrit yang ditampilkan pada bagian antropologis. Ulasan tersebut dapat mempertanyakan, memperbandingkan atau meneguhkan unsur-unsur antropologis.
c. Kateketis
 Nilai iman, nilai moral kristiani yang diharapkan tertanam dan terwujud dalam diri peserta katekese sebagai suatu dasar pembangunan sikap baru, setelah peserta katekese bergelut dalam proses katekese.
II. Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan dicapai melalui sebuah proses katekese atau tema tertentu. Fungsi dari ditetapkannya tujuan adalah agar pokok bahasan yang akan dibahas terfokus pada maksud tertentu, sehingga terhindar dari pembahasan yang terlalu melebar.

III. Sumber Bahan
Merupakan sumber-sumber (biasanya tertulis) yang digunakan untuk mengembangkan tema tertentu, sehingga isi pembahasan sungguh kaya, mendalam, kongkrit, dan aktual. Sumber utama dalam proses katekese adalah Kitab Suci. Sumber penting lainnya adalah ajaran-ajaran Gereja.
IV. Metode
Merupakan cara yang sistematis dan terencana untuk dilaksanakan dalam proses demi mencapai tujuan. Pemilihan metode hendaknya memperhatikan tujuan, usia peserta, waktu, tempat, dan kondisi-kandisi lain.
V. Sarana
Merupakan segala macam perangkat yang digunakan untuk mendukung metode yang dipilih dan proses katekese
VI. Proses Katekese
Merupakan rincian dari langkah-langkah kegiatan yang semakin lama semakin mendalam, mengarah pada tujuan. Hendaknya langkah-langkah dalam proses harus berkesinambungan, sehingga dalam penerapannya “mengalir” , tidak terputus. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam proses merupakan pengembangan dan rincian kegiatan dari gagasan pokok. Maka langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan proses katekese adalah sebagai berikut:
 mendalami pengalaman manusiawi (antropologis)
 mendalami ajaran Kitab Suci/Gereja (biblis-teologis)
 pengambilan sikap baru (kateketis)

0 komentar: