CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, Oktober 02, 2010

Pelajaran Berharga

Sudah dua minggu ini, Sasi duduk di depan televisi. Semuanya dia tonton, tidak peduli, pagi, siang atau malam. Ibu sampai kewalahan menegurnya. Pagi itu, seperti biasanya Sasi sudah duduk di depan televisi untuk menonton film kartun kegemarannya. Padahal sebentar lagi dia harus berangkat ke sekolah. “Sasi, air hangatnya sudah siap, ayo mandi. Nanti kamu terlambat ke sekolah.” Sasi yang sedang asik menonton, hanya menoleh sambil lalu. “Sasi………….”. “ Iya, bu. Sebentar, lagi seru neh filmya. Nanti Sasi pasti mandi deh..” Sasi memang sangat menggemari film kartun. Dan dia berharap, sesampai nya di sekolah dia dapat bercerita bersama teman teman nya tentang film kartun itu. Suara ibu terdengar lagi menyuruh Sasi untuk segera mandi. Sasi melihat jam dinding yang ada di depannya. Dia terkejut karena mendapati sudah jam 7 kurang ¼. Itu artinya sekolah sebentar lagi masuk. Tapi dasar Sasi memang bandel, dia masih terus saja nonton. Akhirnya film selesai juga. Tapi jam sudah menunjukkan jam 7. Akhirnya dengan terburu buru Sasi mandi. Dan mulailah kekacuan itu terjadi, dari buku PR yang terselip, sampai kaos kaki yang entah bersembunyi dimana. Sasi mulai nangis dan dia tidak mau berangkat sekolah, karena sudah terlambat dan malu dengan guru dan temannya. Akhirnya ibu mulai membantu Sasi mencari buku PR dan kaos kakinya itu. Setelah semua ditemukan, ibu mulai membujuk Sasi untuk mau pergi sekolah. Sasi dengan tampang cemberut tetap tidak mau sekolah. Ibu berkata kepada Sasi, “Sasi, bukannya tadi ibu sudah memperingatkan kamu untuk segera mandi? Tapi apa yang Sasi lakukan? Sasi tetap asik menonton. Ibu bukannya melarang Sasi untuk menonton. Sasi boleh saja nonton, tapi kalau sudah waktunya untuk sekolah, Sasi tetap harus sekolah, pulang sekolah kan Sasi masih bisa nonton. Itu juga kalau PR Sasi sudah selesai. Sekarang akibatnya Sasi sendiri kan yang merasakan. Sasi jadi terlambat ke sekolah? Sasi teringat tadi memang ibu sudah memanggil Sasi untuk mandi, hanya Sasi saja yang cuek. Sasi merasa bersalah dan malu karena tidak mau mendengarkan perintah ibu, padahal ibu melakukan itu untuk kebaikan Sasi juga. Akhirnya Sasi meminta maaf kepada ibu dan berjanji mulai saat itu untuk meuruti perintah ibu. Dan dengan diantar oleh ibu akhirnya Sasi mau juga berangkat ke sekolah.

0 komentar: