CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Minggu, Oktober 03, 2010

Gembel Paling Keren

Setahun lalu, Cheng Guorong (34) bukan siapa-siapa. Dia hanya gelandangan yang tiap hari menjelajahi jalanan Ningbo, sebuah kota di timur China untuk mencari makanan atau mengais sampah -- mencari botol plastik dan puntung rokok.

Meski 'gembel', Cheng tampil penuh gaya. Dengan rambut kusut, jenggot tipis -- dia sering tampil memakai mantel kulit sintetis dan potongan kain warna terang yang dijalin sebagai ikat pinggang.

Lain hari, Cheng mengenakan kaos hitam, dipadu kalung rantai, ditambah pita di rambutnya -- gaya yang bisa membuat orang menoleh kagum, atau setidaknya tersenyum geli.

Namun, hidup Cheng berubah dramatis setelah seorang fotografer amatir mengunggah foto-fotonya di internet.

Dalam sekejap, tulang pipinya yang menonjol dan pakaian ala 'bohemian' yang dikenakannya menarik hati sekelompok pengguna dunia maya yang memplokamirkan diri sebagai fansnya.

Cheng jadi fenomena. Dia lantas dijuluki 'Gelandangan China Terseksi' atau disebut dengan julukan 'Brother Sharp' -- yang berkaitan dengan penampilannya yang menarik dan pakaian yang keren.

"Sialan, pria ini ganteng. Lihat kerutan di keningnya. Tak ada yang perlu diragukan, pria ini sangat seksi," kata salah satu dari ribuan penggemarnya di laman Tianya -- sebuah forum internet di China.

Cheng kali pertama menginjakkan kaki di Ningbo pada 1996 untuk mencari pekerjaan. Awalnya dia sukses dalam karirnya, dan mempu mengirim uang untuk istri dan dua anak lelakinya.

Prahara dialami Cheng ketika uang simpanannya dirampok, dia dikeluarkan dari pekerjaannya, dan harus hidup di jalanan. Malu karena tak mampu menghidupi anak-anaknya, Cheng tidak menghubungi keluarganya selama bertahun-tahun.

Hilang kontak dengan Cheng, keluarganya sempat mengira dia tewas, sampai mereka melihat fotonya di internet Januari lalu.

Saat akhirnya kembali ke rumah, kabar duka menerpa Cheng, ayah dan istrinya tewas dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tahun lalu.

Para fans-nya tak menutup mata. Mereka menyumbangkan uang sebesar 100.000 yuan atau sekitar Rp134 juta untuk membantu Cheng.

Tak hanya itu, tawaran tampil di iklan, juga jadi model catwalk di Foshan mengalir.

Bahkan, seorang produser film China, Deng Jianguo mengumumkan akan membuat film yang terinspirasi kisah hidup Cheng. Proses syutingnya akan dimulai September mendatang.

"Ini adalah kisah yang sedih, namun berakhir dengan kebahagiaan, sebuah reuni keluarga," kata salah satu keluarga Cheng, seperti dimuat laman Telegraph.

Aktor populer Hong Kong, Carl Ng direncanakan akan memerankan Cheng, meski dia dianggap 'terlalu tinggi'. Skrenario film ditulis sepupu Cheng. Film ini akan dirilis di bioskop-bioskop Tahun Baru China mendatang.

Bagaimana nasib Cheng? Kini dia kembali tinggal di kampung halamannya, sebuah kota kecil di dekat Nanchang Provinsi Jiangxi -- sebagai selebriti baru. Namun, pengalamannya lima tahun di jalanan membuatnya jadi pemalu dan jarang bicara.

Dalam wawancara pertamanya dengan media asing, sambil merokok, Cheng merasa senang bisa pulang. "Orang-orang bersikap baik."

By Elin Yunita Kristanti

Baca Selengkapnya......

Sebuah Pesan Indah

Tina, seorang gadis yang baik hati satu kali ingin memberi kejutan pada Nenek Omi yang hidup sendiri. Ia datang membuat sebuah kue yang enak lalu membawanya ke rumah si nenek.

"Oh, buat Nenek? Puji Tuhan! Terima kasih, Tina. Nenek sangat suka,"kata nenek waktu menerima kue itu.

Melihat nenek Omi suka, seminggu kemudian Tina kembali membawa kue yang sama. "Terima kasih,"jawab nenek singkat.
Lebih dari seminggu, komentar Nenek Omi kembali berbeda. "Tumben, kamu telat sehari,"sahutnya.

Minggu selanjutnya,"kuemu agak kemanisan. Nenek lebih suka rasa buah daripada coklat."

Karena sibuk, minggu selanjutnya Tina tidak sempat membuat kue, dan ketika ia berangkat kerja dan melewati rumah si nenek, nenek Omi keluar dan berteriak,"Hei Tina, mana kue nenek?"

Satu kutipan berkata,

"saat kita melihat berkat yang sama setiap hari, kita akan tidak memperhatikannya lagi.

Ketika tidak lagi memperhatikan, kita berhenti menghargai.

Ketika tidak menghargai, kita berhenti bersyukur.

Ketika kita tidak bersyukur, kita mulai mengeluh."

Jika hari ini kamu menangis, bersyukurlah karena kamu tidak membuat orang lain menangis...

Jika hari ini kamu disakiti, bersyukurlah karena kamu tahu rasa sakit dan tidak menyakiti orang lain...

Jika hari ini kamu dikecewakan , bersyukurlah karena kamu tidak membuat orang lain kecewa...

Apapun yang kamu alami hari ini, tetaplah bersyukur karena kita belajar UNTUK MEMAAFKAN...

Saat aku tak paham maksud Tuhan,
aku memilih... percaya.. :|

Saat aku tertekan oleh kekecewaan,
aku memilih.... bersyukur..

Saat rencana hidupku berantakan,
aku memilih.... berserah..:)

Saat putus asa melingkupiku,
aku memilih.... tetap maju.. :>

Dan saat ingin mengirimkan message ini
aku memilih.... KAMU,karena kamu sangat spesial di mata Tuhan..

Baca Selengkapnya......

Alat Komunikasi

Handphone (HP) dan Facebook. Kedua alat komunikasi tersebut praktis sudah menguasai hidup sebagian besar masyarakat. Hampir semua orang memiliki hape dan facebook. Dari presiden dan menteri, gubernur hingga ketua RT, semua tak terpisah dengan hape dan facebook. Para romo dan suster pun tidak ketinggalan. Namun bagi kita yang terpenting adalah bukan soal kita memiliki HP dan Facebook atau tidak, tetapi apakah kita telah menggunakan alat-alat komunikasi tersebut dengan baik atau benar.

Komunikasi merupakan kebutuhan hakiki setiap orang. Dengan komunikasi, hidup ini menjadi lebih menarik dan hidup. Gereja memandang bahwa komunikasi sebagai bagian tak terpisahkan dari pewartaan injil. Injil harus dikomunikasikan. Hal itu dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk dan cara atau sarana. Hape, radio, televisi, internet, dan sebagainya adalah sarana komunikasi yang baik dan berguna, apabila digunakan dengan baik. Dan Gereja mendukung hal itu.
Kita menemukan bahwa hanya hati yang damai dan adoratif yang akan mampu menghasilkan komunikasi yang baik dan mendamaikan. Di tengah-tengah orang yang bengis, kasar karena berhati marah dan iri, Stefanus tetap menghadirkan hati yang damai dan adoratif. Damai karena tidak ikut-ikut marah atau membela diri atau menyalahkan orang lain. Sebaliknya stefanus mengampuni dengan mendoakan mereka. Ia juga mempunyai hati yang adoratif karena ia senantiasa berdoa dan bahkan meninggal dalam keadaan doa. Ia menatap langit dan melihat kemuliaan Allah dan Yesus yang berdiri di sisi kanan Allah. Hati damai dan adoratif membuahkan pengampunan, kebaikan, kesejukan dan kesejahteraan.

Kita boleh merenungkan bahwa semua alat komunikasi mestinya mempersatukan kita dan bukan memecah relasi kita. Yesus berdoa, ”....supaya mereka semua menjadi satu......” Tuhan Yesus menghendaki kita bisa membangun kesatuan, persatuan, kerukunan dalam kehidupan bersama, entah dalam keluarga, komunitas ataupun masyarakat.

Poin permenungan bagi kita adalah apakah yang menjadi dasar dan buah dalam setiap komunikasi hidup kita? Ketika komunikasi itu memunculkan amarah, iri dan terlebih lagi menjauhkan kesatuan hidup kita dalam keluarga dan Allah sendiri, kita perlu mengevaluasi hidup komunikasi kita.

Komunikasi yang sejati adalah komunikasi yang didasari atas kasih, bukan untuk menjatuhkan, bukan untuk memecah belah, bukan untuk menghancurkan. Kalau alat komunikasi tersbut, justru menjadikan kita lupa dan tidak mau mengurus anak istri, itu berarti kita kurang bertanggung jawab. Kalau pada saat misa pun, masih ada bunyi suara hape atau asyik main game di hape, bukankah kita tidak menghadirkan kasih. Kalau kita punya hape, tapi kita pakai untuk menteror atau menggosipkan yang tidak benar, entah menggosipkan teman, atau bahkan romonya, pasti kwalat deh. Heeee

Komunikasi yang sejati harus sampai pada keterarahan diri kita untuk terus membangun relasi baru dengan Allah. Sebagaimana terungkap dalam doa Yesus. Marilah kita mohon kepada ROh Kudus agar kita mampu menghadirkan komunikasi yang sejati. Semoga melalui berbagai alat komunikasi, kita pun turut ambil bagian dalam pewartaan Injil dan pelayanan Sabda.

Baca Selengkapnya......

Pilih yang Mana?

Kita sedikit melihat bahwa orang yang percaya diri biasanya mudah bergaul dengan orang lain. Sedangkan orang sombong biasanya malas didekati oleh siapapun. Pasalnya banyak orang yang bingung sebenarnya posisinya ada dimana.

Berikut perbedaan antara orang sombong dan orang percaya diri:

1. Orang sombong menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain. Sedangkan orang percaya diri percaya bahwa dirinya memiliki keunikan dan talenta sebagaimana yang dianugerahkan berbeda kepada setiap orang.

2. Orang sombong seolah selalu tahu apa yang paling baik untuk orang lain. Sedangkan orang yang percaya diri selalu terbuka tentang pendapatnya terhadap orang lain.

3. Orang sombong biasanya tajam terhadap orang yang ia lihat sebagai saingan. Orang percaya diri sudah lahir dengan kemampuan untuk bersaing.

4. Orang sombong sulit dan bahkan tidak pernah mengakui kesalahan mereka. Orang percaya diri tidak takut untuk mengaku bahwa ia melakukan kesalahan.

5. Orang sombong biasanya suka jika orang lain melakukan kesalahan sedang mereka yang percaya diri suka membantu orang menghadapi kesalahan yang mereka buat.

6. Orang sombong biasanya sangat peduli dengan pendapat orang lain terhadap dirinya. Sedangkan orang percaya diri tidak terlalu peduli dengan pendapat orang lain terhadap dirinya.

7. Orang sombong biasanya suka membanggakan dirinya, sedangkan mereka yang percaya diri cenderung diam.

Sombongkah atau percaya dirikah Anda?

Baca Selengkapnya......

Kesaksian frank slazak

Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.

Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington.

Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku. Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat. Saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku.

Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center. Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan
ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini?
Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam? Aku berpaling pada ayahku. Katanya,"Semua terjadi karena suatu alasan."

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang, lalu aku teringat kata-kata ayahku, "Semua terjadi karena suatu alasan."

Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang. Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.

Baca Selengkapnya......